Sabtu, 05 Desember 2009

Indonesia….dan serapah berkepanjangan!



Suara sekaligus gambar tayangan televisi beberapa hari ini terasa memuakkan. Kisah pilu bangsa yang compang camping di tengah deru peprpecahan kian menggema. Lalu lalang, orang pun sibuk dengan mengekploitasi kelemahan yang tercipta.

Oh bangsaku… yang masih duduk tersungkur di antara berjuta kepentingan….

Lalu, terdengar suara nestapa dari rintihan budayawan yang hampir tak makan karena buah karyanya dianggap tak lagi menjanjikan. Pewayang yang serak suaranya akibat tak satu penonton di tengah pertunjukan tanpa bea masuk. Serta, penari daerah yang kelelahan akibat tak ada sorak penuh dukungan.

Di pinggir desa, para penggeliat kuda lumping pun banting setir jadi penderes karet, karena tak ada lagi job manggung. Sementara kepala desa sibuk memarahi para ketua adat yang sudah temurun padahal ditahbiskan memarisi peninggalan budaya kaumnya.

Seperti terlupa bangsa ini bukan bangsa yang diberikan kemerdekaannya. Tak seperti persemakmuran yang gontai kala ditanya tentang founding father. Lalu, kemana Jenderal Sudirman yang gagah berani itu menembangkan lagu-lagu keroncong yang membuat pendengar pun keroncongan akan ke-Indonesia-an?  

Tips Belrlibur Kala Musim Penghujan

Musim Hujan Bukan Halangan untuk Berlibur
Senin, 5 Oktober 2009 | 10:49 WIB

Sudah beberapa hari ini Jakarta diguyur hujan. Langit kelabu pun seolah enggan pergi di atas Jakarta. Selamat datang musim hujan.

Hujan boleh jadi mengganggu kenyamanan waktu liburan bersama keluarga. Tapi, jika kita mempersiapkan diri musim hujan bukan jadi halangan untuk melewatkan liburan. Apa saja yang mesti diperhatikan saat liburan di musim hujan? Berikut panduan singkatnya.

1. Kenali daerah tujuan. Kondisi di musim hujan di daerah tujuan bisa jadi berbeda satu sama lain. Ada wilayah tertentu yang curahnya hujan tinggi, sementara daerah lain tidak. Di wilayah pegunungan biasanya curah hujan tinggi. Bukan tidak mungkin air dari langit mengguyur tiada henti.

2. Buat list aktivitas yang nyaman buat Anda. Bagi sebagian orang liburan di dalam ruangan lebih menyenangkan karena tidak terkena hujan. Sementara, bagi sebagian lainnya aktivitas di luar ruangan sambil diguyur hujan justru dirasa lebih seru.

3. Persiapkan kondisi fisik. Di musim hujan bakteri, virus, kuman, dan jamur tumbuh subur. Penyakit mudah menyerang, terutama mereka yang kondisi fisiknya lemah. Stamina yang bagus tentu membuat tubuh lebih kuat menghadapi serangan penyakit. Baik juga kalau Anda melakukan vaksinasi virus tertentu seperti malarai, demam berdarah, atau flu. Lazimnya vaksinasi dilakukan 1 minggu atau 3 hari sebelum berangkat liburan.

4. Jangan lupa bawa obat. Obat-obatan ringan akan sangat membantu dalam kondisi-kondisi tertentu. Lazimnya obat-obatan wajib yang biasa dibawa adalah obat sakit kepala, flu, dan diare. Selain itu, lengkapi kotak obat Anda dengan pelengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan seperti obat antiseptik, alkohol, kapas, balsam, minyak gosok, dan lain-lain.


5. Jangan sepelekan pakaian. Bawalah beberapa baju hangat, sweater, atau jaket. Pastikan pula payung atau jas hujan sudah masuk dalam tas. Tak kalah penting juga pelindung tas (rain cover). Jangan sampai barang-barang penting di dalam tas basah dan rusak. O,iya, jangan lupa kaos kaki. Barang kecil yang satu ini sangat membantu menghangatkan badan di wilayah dingin.

6. Mandilah sehabis hujan-hujanan meski suhu udara dingin. Bilaslah tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Mandi akan menyegarkan tubuh kita. Jika tidak tahan dengan air dingin gunakanlah air hangat.
sumber : kompas.com

Ayo, terus semangat berlibur. Manfaatkan waktumu, bersenang!

Rabu, 02 Desember 2009

Kembangkan Desa Wisata


Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik menargetkan mampu mengembangkan 104 desa wisata pada 2010. "Program pengembangan desa wisata ini sudah berjalan 2 tahun, dan tahun kemarin proyek percontohannya sudah terlaksana di 10 desa," kata Jero Wacik, di Jakarta, Rabu (25/11).
  
Program Desa Wisata dinilainya efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan karakter wisata desa yang bersangkutan. Program tersebut didanai melalui PNPM Mandiri yang dikoordinir oleh Meko Kesra.
  
"Misalnya saja, tahun lalu kami kembangkan proyek percontohan di sebuah desa di Yogyakarta. Di desa itu dibangun kios-kios pendukung sektor pariwisata," katanya.
  
Pengembangan desa wisata juga menjadi salah satu program 100 hari Depbudpar yang menjadi kontrak kinerja dengan Presiden RI. Pihaknya telah menerima usulan dari berbagai daerah tentang desa yang potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata.
  
Depbudpar juga telah menyeleksi usulan tersebut dan menetapkan sebanyak 104 desa sebagai wilayah yang akan dikembangkan sebagai desa wisata melalui PNPM Mandiri.
  
Selain itu pihaknya juga akan menggandeng instansi terkait yakni Menko Kesra dan Pemda Kabupaten/Kotamadya terkait untuk merealisasikan target itu.
  
Desa wisata dinilai sangat potensial untuk dikembangkan saat ini mengingat pada tahun-tahun terakhir agrotourism dan ekowisata sangat diminati wisatawan.
  
Wacik berharap dengan dikembangkannya desa wisata target kunjungan wisman dan wisnus akan tercapai. Tahun ini pihaknya menargetkan kunjungan wisman sebanyak 6,4 juta dan wisnus sekitar 227 juta pergerakan hingga tutup tahun 2010.
sumber : kompas.com